Describe some ingredient
Kemiri/Cundle Nuts
*History of Turmeric
Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd) adalah salah satu pohon serbaguna yang sudah dibudidayakan secara luas di dunia. Berdasarkan berbagai sumber, kemiri merupakan jenis asli Indo-Malaysia dan sudah diintroduksikan ke Kepulauan Pasifik sejak zaman dahulu. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak penamaan lokal diantaranya, kembiri, gambiri, hambiri (Batak), kemili (Gayo), kemiling (Lampung), buah kareh (Minangkabau, Nias), keminting (Dayak), muncang (Sunda) dan miri (Jawa).
*Nutrient Content
Kemiri mengandung energi sebesar 636 kilokalori, protein 19 gram, karbohidrat 8 gram, lemak 63 gram, kalsium 80 miligram, fosfor 200 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Kemiri juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kemiri, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
*Function
Dalam masakan, kemiri berfungsi sebagai pengental kuah sekaligus membantu menguatkan aroma sedap dan rasa makanan. Penggunaan kemiri juga sering disandingkan dengan santan, fungsi kemiri adalah menjaga konsistensi santan agar tidak pecah ketik dipanaskan, karena kemiri memiliki sifat mengikat santan.
Untuk membantu mengeluarkan dan mendapatkan aroma sedap yang khas pada makanan, biji kemiri disangrai atau digoreng dulu sebelum dijadikan bumbu masakan. Setelah disangrai atau digoreng, kemiri akan mengeluarkan minyak yang beraroma sedap, dan inilah yang akan membantu memberi kelezatan pada makanan.
Bisa dibilang kemiri adalah rempah yang hampir ada di setiap kuliner nusantara meski penggunaannya tidak banyak. Meski penggunaannya tidak dibutuhkan dalam jumlah besar namun peran kemiri sangat menentukan kelezatan hasil akhir makanan. Jadi lebih baik jangan menghilangkan bahan ini dari bumbu masakan ya.
*Characteristic
Kemiri tergolong pohon berukuran sedang dengan tajuk lebar. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian hingga 20 m dan diameter hingga 90 cm. Pada tempat terbuka, jenis ini umumnya hanya dapat mencapai ketinggian pohon 10–15 m. Umumnya bentuk cabang pohon kemiri adalah berliku, tidak teratur, membentang lebar dan menggantung pada cabang bagian samping.
Kulit batangnya berwarna abu-abu coklat dan bertekstur agak halus dengan garis-garis vertikal. Daunnya mudah dikenali dari bentuknya yang khas, umumnya terdiri dari 3–5 helai daun dari pangkal, berselang-seling dan pinggir daun bergelombang. Tangkainya mengeluarkan getah manis.
Bunga kemiri berwarna putih kehijauan, harum dan tersusun dalam sejumlah gugusan sepanjang 10–15 cm, dimana terdapat banyak bunga jantan kecil mengelilingi bunga betina. Mahkota bunganya berwarna putih dengan lima kelopak bunga berwarna putih kusam (krem), berbentuk lonjong dengan panjang 1,3 cm.
Buah kemiri berwarna hijau sampai kecoklatan, berbentuk oval sampai bulat dengan panjang 5–6 cm dan lebar 5–7 cm. Satu buah kemiri umumnya berisi 2–3 biji, tetapi pada buah jantan kemungkinan hanya ditemukan satu biji. Biji kemiri dapat dimakan jika dipanggang terlebih dahulu. Kulit biji kemiri umumnya kasar, hitam, keras dan berbentuk bulat panjang sekitar 2,5–3,5 cm (Elevitch dan Manner 2006).
https://www.greeners.co/flora-fauna/kemiri-pohon-serbaguna/
Wijen/Sesame
Wijen/Sesame
*History of Turmeric
Tanaman wijen (Sesamum indicum L.) diperkirakan berasal dari benua Afrika, kemungkinan Ethiopia. Tanaman wijen telah lama tumbuh dan berkembang di daerah savana, bijinya digunakan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi. Jenis-jenis liar banyak ditemukan di sana. Tanaman wijen berasal dari Afrika dan banyak dibudidayakan di Asia, terutama India, Cina, dan negara lainnya. Di beberapa negara wijen mempunyai nama berbeda. Di Inggris diberi nama Sesame, Bene, Benne; di Spanyol Ajonjoli, Sesamo, Alegria; di Belanda Sesam; di Prancis Sesame; dan di Jerman Sesam.
Wijen (Sesamum indicum L.) adalah semak semusim yang termasuk dalam famili Pedaliaceae. Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari ekstraksi bijinya. Wijen alias sesame telah disebut dalam mitologi Assyiria. Kejayaan wijen tidak berakhir di situ, sejak 3.000 SM India dan Afrika sudah menanam dan memanfaatkan wijen. Meski ribuan tahun berlalu, hingga kini wijen tetap dimanfaatkan. Tanaman wijen memang memerlukan suhu yang cukup tinggi untuk tumbuh. Tanaman ini cukup tahan terhadap kondisi kering, meskipun hasilnya akan turun jika kurang mendapat pengairan. Afrika tropik, Ethiopia tepatnya, diduga merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga ke India dan Cina.
*Nutrient Content
Wijen adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Wijen mengandung energi sebesar 568 kilokalori, protein 19,3 gram, karbohidrat 18,1 gram, lemak 51,1 gram, kalsium 1125 miligram, fosfor 614 miligram, dan zat besi 10 miligram. Selain itu di dalam Wijen juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,93 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Wijen, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
*Function
Wijen sudah sejak lama ditanam manusia untuk dimanfaatkan bijinya, bahkan termasuk tanaman minyak yang paling tua dikenal peradaban. Biji wijen putih dan hitam digunakan sebagai topping pada penganan dan penambah cita rasa, misalnya pada onde-onde, roti, dan lain-lain, dengan menaburkannya di permukaan penganan tersebut. Biji wijen dapat dibuat pasta. Berbagai tradisi memasak yang memanfaatkan kedelai tersebar mulai dari kawasan Laut Tengah, seperti Yunani dan Turki, hingga Jepang dan semenanjung Korea. by:oyot sawo ph. Biji yang digiling banyak dimanfaatkan di daerah Afrika sebagai bahan tambahan masakan ikan atau sup[3].
Kegunaan utama wijen saat ini adalah sebagai sumber minyak wijen. Secara komersial, minyak wijen ditemukan dalam dua jenis. Salah satu jenis dari minyak wijen adalah minyak yang berwarna kuning pucat dan memiliki bau khas wijen dan rasa seperti kacang. Minyak jenis ini cocok sebagai minyak goreng, campuran kosmetik dan digunakan dalam persiapan makanan. Minyak tipe lainnya memiliki warna amber dan aromatic, digunakan sebagai hiasan makanan akan tetapi tidak dimakan karena memiliki rasa dan bau yang tajam.
*Characteristic
Wijen tumbuh pada daerah tropis pada ketinggian 1200-1600 m diatas permukaan laut. Tanaman ini memerlukan temperatur udara yang cukup tinggi pada masa hidupnya yaitu berkisar 25-35˚C dan cukup tahan terhadap kondisi kering. Nilai pH tanah yang baik adalah berkisar 5,5-8,0. Tanaman ini tidak dapat ditumbuhkan pada tanah pasir atau asin. Tanaman ini juga tidak dapat tumbuh pada kondisi tergenang dan terkena hujan secara terus menerus. Tumbuhan ini sebaiknya ditanam pada ladang secara berbaris dengan jarak antar tumbuhan berkisar 30 cm. Wijen dapat dipanen bijinya setelah 120-150 hari ditumbuhkan[1].
Akar tanaman ini bertipe akar tunggang dengan banyak akar cabang yang sering bersimbiosis dengan mikoriza VA (vesikular-arbuskular). Tanaman mendapat keuntungan dari simbiosis ini dalam memperoleh air dan hara dari tanah.
Penampilan morfologinya mudah dipengaruhi lingkungan. Tinggi bervariasi dari 60 hingga 120 cm, bahkan dapat mencapai 2-3m. Batangnya berkayu pada tanaman yang telah dewasa. Daun tunggal, berbentuk lidah memanjang. Bunga tumbuh dari ketiak daun, biasanya tiga namun hanya satu yang biasanya berkembang baik. Bunga sempurna, kelopak bunga berwarna putih, kuning, merah muda, atau biru violet, tergantung varietas. Dari bunga tumbuh 4-5 kepala sari. Bakal buah terbagi dua ruang, yang lalu terbagi lagi menjadi dua, membentuk polong. Biji terbentuk di dalam ruang-ruang tersebut. Apabila buah masak dan mengering, biji mudah terlepas ke luar, yang menyebabkan penurunan hasil. Melalui pemuliaan, sifat ini telah diperbaiki, sehingga buah tidak mudah pecah ketika mengering. Banyaknya polong per tanaman, sebagai faktor penentu hasil yang penting, berkisar dari 40 hingga 400 per tanaman. Bijinya berbentuk seperti buah apokat, kecil, berwarna putih, kuning, coklat, merah muda, atau hitam. Bobot 1000 biji 2-6g.
https://id.wikipedia.org/wiki/Wijen
Cinnamon/Kayu manis
Cinnamon/Kayu manis
*History
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
*Nutrition
~Sepuluh gram (sekitar 2,1 sendok teh) kayu manis mengandung:
~Energi: 103,4 kJ (24,7 kcal)
~Lemak: 0,12 gr
~Karbohidrat: 8,06 gr (dengan serat: 5,31 gr; gula: 0,2 gr)
~Protein: 0,4 gr
*Function
~Sepuluh gram (sekitar 2,1 sendok teh) kayu manis mengandung:
~Energi: 103,4 kJ (24,7 kcal)
~Lemak: 0,12 gr
~Karbohidrat: 8,06 gr (dengan serat: 5,31 gr; gula: 0,2 gr)
~Protein: 0,4 gr
*Function
Kulit kayu manis luas digunakan sebagai bumbu. Hal ini terutama digunakan dalam masakan sebagai bumbu dan bahan bumbu. Kayu manis digunakan dalam pembuatan coklat, terutama di Meksiko, yang merupakan importir utama kayu manis. Kayu manis juga digunakan dalam banyak resep hidangan penutup, seperti pie apel, donat, dan roti kayu manis serta permen pedas, kopi, teh, cokelat panas, dan minuman. Kayu manis yang sebenarnya, lebih baik daripada cassia, lebih cocok untuk digunakan dalam hidangan manis.
Di Timur Tengah, kayu manis sering digunakan dalam masakan gurih dari ayam dan domba. Di Amerika Serikat, kayu manis dan gula sering digunakan untuk sereal rasa, masakan berbasis roti, seperti roti, dan buah-buahan, terutama apel, campuran kayu manis-gula bahkan dijual terpisah untuk tujuan tersebut. Hal ini juga digunakan dalam masakan Turki untuk hidangan manis dan gurih.
Kayu manis juga dapat digunakan dalam acar. Kulit kayu manis adalah salah satu dari beberapa rempah-rempah yang dapat dikonsumsi secara langsung. Bubuk kayu manis telah lama menjadi bumbu penting dalam masakan Persia, yang digunakan dalam berbagai sup kental, minuman, dan permen. Hal ini sering dicampur dengan air mawar atau rempah-rempah lain untuk membuat kari bubuk berbasis kayu manis untuk semur atau hanya ditaburkan pada perlakuan manis (terutama shole-Zard, Persia). Kayu msnid juga digunakan sebagai sambar atau bubuk Bisi Belebath di Karnataka, yang memberikan aroma yang kaya dan rasa yang unik.
Di Timur Tengah, kayu manis sering digunakan dalam masakan gurih dari ayam dan domba. Di Amerika Serikat, kayu manis dan gula sering digunakan untuk sereal rasa, masakan berbasis roti, seperti roti, dan buah-buahan, terutama apel, campuran kayu manis-gula bahkan dijual terpisah untuk tujuan tersebut. Hal ini juga digunakan dalam masakan Turki untuk hidangan manis dan gurih.
Kayu manis juga dapat digunakan dalam acar. Kulit kayu manis adalah salah satu dari beberapa rempah-rempah yang dapat dikonsumsi secara langsung. Bubuk kayu manis telah lama menjadi bumbu penting dalam masakan Persia, yang digunakan dalam berbagai sup kental, minuman, dan permen. Hal ini sering dicampur dengan air mawar atau rempah-rempah lain untuk membuat kari bubuk berbasis kayu manis untuk semur atau hanya ditaburkan pada perlakuan manis (terutama shole-Zard, Persia). Kayu msnid juga digunakan sebagai sambar atau bubuk Bisi Belebath di Karnataka, yang memberikan aroma yang kaya dan rasa yang unik.
*Characteristic
Nama “kayu manis” berasal dari bahasa Yunani, kinnámōmon, mungkin dari Fenisia. Dalam bahasa Hindi disebut dal chini. Dalam bahasa Urdu itu disebut dar chini.
Di Sri Lanka, dalam bahasa Sinhala, cinnamon dikenal sebagai kurundu dan dicatat dalam bahasa Inggris pada abad ke-17 sebagai “korunda”. Cinnamon disebut karuva dalam bahasa Malayam, dan Tamil. Varian Tamil lain adalah Pattai. Di Indonesia, di mana kayu manis dibudidayakan di Jawa dan Sumatera, disebut kayu manis (“sweet wood”). Dalam beberapa bahasa Eropa, kata untuk cinnamon berasal dari kata Latin cannella, atau canna, berbentuk “tabung”, dari caranya menggulung saat dikeringkan.
Komentar
Posting Komentar